Kamis, 03 September 2015

mekanisme pembangunan bersih

Saat ini, kondisi lingkungan yang tercemar telah mencapai tingkat yang sangat mengkhawatirkan. Seperti


terjadinya peningkatan pemanasan global yang menyebabkan perubahan cuaca ekstrim akibat emisi gas rumah kaca yang berasal dari kegiatan manusia, seperti
• Pembakaran bahan bakar fosil dari kendaraan bermotor dan pabrik yang menghasilkan gas rumah kaca (GRK), yaitu CO2 dan N20
• Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan tempat pengolahan limbah industri, dimana terjadinya proses pembusukan bahan limbah yang menghasilkan biogas CH4.
• Proses pembusukan alamiah seperti di areal pertanian dan perkebunan yang juga berpotensi untuk meningkatkan gas metana di atmosfer
• Pemakaian bahan-bahan aerosol
Jumlah penduduk yang terkena dampak pencemaran lingkungan semakin meningkat dan hal ini berpengaruh terhadap kualitas lingkungan masa depan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan manusia terkadang tidak mempertimbangkan factor daya dukung lingkungan itu sendiri. Kejadian pemanasan global ini terjadi di seluruh bagian bumi secara terus-menerus dan gas-gas tersebut menumpuk di lapisan atmosfer bumi dan membentuk Gas Rumah Kaca atau biasa disingkat dengan GRK.

Gas Rumah Kaca (GRK) adalah gas-gas yang menahan pantulan matahari untuk kembali ke luar permukaan bumi. Gas-gas ini menutupi atmosfer bumi sehingga panas yang diberikan dari sinar matahari kembali ke bumi. Konsep ini sejalan dengan istilah “Rumah Kaca”. Akibatnya ini berdampak pada temperature bumi yang semakin meningkat. Hal ini disebut efek rumah kaca.
Selain temperature bumi semakin tinggi, dampak dari efek rumah kaca antara lain es kutub mencair dan penurunan keanekaragaman hayati dunia. Akibat dari pencairan es kutub ini adalah naiknya permukaan air laut yang menyebabkan banyaknya ekosistem laut yang rusak karena adanya perbedaan habitat dan pulau-pulau kecil terancam tenggelam. Keanekaragaman hayati dunia juga akan berkurang karena rusaknya habitat hewan dan tumbuhan yang mengakibatkan rusaknya rantai makanan. Dan ini tentu sangat mempengaruhi mahluk hidup satu sama lain, termasuk manusia.
Dari keseluruhan permasalahan itu, dibutuhkan tindakan penyelamatan lingkungan yang tepat. Salah satunya adalah dengan menerapkan sistem Mekanisme Pembangunan Bersih atau Clean Development Mechanism (CDM).

Apa Itu Mekanisme Pembangunan Bersih?
Mekanisme Pembangunan Bersih (MPB) adalah salah satu mekanisme yang termasuk dalam Protokol Kyoto. Mekanisme ini merupakan satu-satunya mekanisme yang melibatkan negara berkembang bekerja sama dengan negara-negara maju untuk melakukan kegiatan pengurangan emisi gas agar dapat bermanfaat secara ekonomi dan dapat mengurangi pemanasan global. Negara maju akan mengembangkan teknologi ramah lingkungan di negara berkembang dengan Certified Emission Reduction yang didapatkan oleh negara maju. Keuntungan yang diperoleh oleh negara berkembang adalah peningkatan bugdet dan pengetahuan serta teknologi ramah lingkungan.

Mekanisme itu sendiri pada dasarnya merupakan perdagangan karbon, dimana negara berkembang dapat menjual kredit penurunan emisi kepada negara yang memiliki kewajiban untuk menurunkan emisi, yang disebut Negara Annex I.

Negara manapun dapat berpartisipasi dalam aktivitas MPB, selama negara tersebut telah meratifikasi Protokol Kyoto. Negara tersebut juga harus memiliki DNA (Designated National Authority) atau suatu otoritas nasional yang berfungsi untuk memberikan persetujuan nasional pada proyek MPB.

Proyek jenis apa yang bisa menjadi proyek MPB?

MPB meliputi proyek energi terbarukan (misal : tenaga matahari, angin, air, gelombang panas bumi dan biomassa), menurunkan tingkat konsumsi bahan bakar (efisiensi energi), mengganti bahan bakar fosil dengan bahan bakar yang beremisi tingkat rendah, pemanfaatan gas metan dan pengelolaan sampah.
Contoh-contoh proyek MPB di berbagai sektor:
- Menggunakan tenaga listrik bertenaga air dalam skala kecil (microhydro)
- Mengganti penggunaan lampu bohlam dengan penggunaan lampu hemat energi
- Melakukan manajemen limbah produksi
- Menggunakan bahan bakar biogas untuk proses pengeringan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar